[Law
of The Jungle Kota Manado, Gomawo]
Rahmi Afzhi
W.
Kyaaa,
dapat tontonan baru lagi nih, ‘Law of The Jungle’. Walaupun sebenarnya alasan
pertama nonton acara ini cuma karena bintang tamunya Sungyeol yang lokasi
shootingnya berada di Indonesia, tapi akhirnya... it could be change my mind, guys. Buat saya sendiri yang lebih
sering nontonin acara mengenai laut, pantai, dan pedesaan di Indonesia, acara
‘hutan-hutanan’ begini jadi hal baru. Masya Allah, bener banget nih ayat
Al-Qur’an yang mengatakan, “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu
dustakan?”
Nggak salah
kalau orang bilang hutan Indonesia itu salah satu paru-paru dunia. Itu masih
hutan di Manado, belum lagi hutan di provinsi dan kota lain. Asli indah banget!
Beribu pohon yang menghijau, sungai yang airnya deras, gua yang menjadi
sarangnya kelelawar, dan fauna yang dapat hidup dengan bebasnya. Itu baru
nonton, belum lagi kalau lihat aslinya bagaimana. Kebayang nggak sih gimana
jadinya pas hutan itu ditebang tanpa aturan, bahkan sampai dibakar tanpa
memikirkan bagaimana dampak ke depannya? Sama seperti kejadian setahun silam.
Kalau yang tinggal di Sumatera khususnya sekitar Riau tentu tahu gimana rasanya
bernapas bukan hanya dengan menghirup O2 saja, melainkan berbagai zat kimia
yang bahkan menilmbulkan bau. Sesak, Bung!
Maka nikmat
Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (Q.S. Arrahman : 16)
Indonesia
itu kaya bukan main. Hutannya aja mempesona gitu, bikin ngiler para
‘serakahwan-serakahwati’ yang dimabuk harta tapi lupa kenyataan (beuh, maafkan penggunaan
bahasa yang tak terkontrol kali ini). Cari keuntungan boleh, cari duit boleh,
tidak ada yang melarang. Orang Indonesia ini orang yang beragama dan
terpelajar. Menjaga perasaan aja bisa, masa menjaga alam nggak bisa? (becanda
ding). Seorang pebisnis, seorang pencari keuntungan, sepatutnya sudah pernah
mendapatkan ilmu tentang Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Hal-hal dasar
mengenai pelestarian alam itu udah pada paham dong.
Hei! Ujian
sekolah dan ujian kuliah yang sebenarnya itu ada di saat seperti ini. Bukan
hanya ujian pas ulangan semester yang jawabannya pasti bakal dipikirin jawaban
yang paling benar, paling cakep, dan yang paling membahagiakan doang. Itu masih
teori, Bung! Masih tertoreh di kertas yang tujuannya hanya untuk mendapatkan
nilai yang bagus. Harusnya isi tulisan itu yang diaplikasikan ketika kamu
dihadapkan dengan kenyataan (baca ini tolong jangan baper, jeball).
Trus gimana
dong, jumlah penduduk semakin meningkat, lahan yang dibutuhkan untuk bertanam
demi memenuhi kebutuhan pokok serta tempat tinggal semakin luas, mau cari tanah
ke mana lagi? Bikin perabot rumah tangga, kayunya ambil di mana lagi?
<Bentar... mikir dulu mau jawab apa.>
Nah, ini
dia. Kabar burung yang saya dengar, jumlah penduduk yang berpendidikan juga
meningkat, lho. Asal tahu saja, tamat dari SMA, SMK, ataupun perguruan tinggi,
tak melulu harus kerja di institusi ini, institusi itu dulu baru bisa dibilang
sukses. Coba deh bikin projek sendiri, bisa juga projek ‘keroyokan’. Pikirkan
masalah keuntungan sendiri dan keuntungan bersama. Pikirkan bagaimana caranya
menghasilkan uang tapi tidak dengan merusak alam. Lulusan sarjana di negara ini
bermacam ragam. Bukan cuma lulusan ekonomi yang memikirkan cara mendapatkan
keuntungan yang maksimal dengan pengorbanan seminimum mungkin, tapi negara ini
juga punya lulusan hukum, pertanian, perkebunan, teknik, dan lain-lain yang
kalau diajak kerjasama bakal klop dan menemukan solusi yang tepat, Insya Allah.
Mungkin
terkesan receh, tapi baru itu solusi yang terpikir di tengah malam seperti ini.
Intinya cuma mau bilang, Indonesia itu kaya. Kita kaya, jangan mau jadi orang
kaya bodoh. Sebuah tontonan, harus bisa disaring baik buruknya. Setidaknya
ambil satu hikmah yang bisa bikin kamu makin dekat dengan sang Pencipta dan
terus maju ke depan. <Sekilas jadi keinget pas waktu nonton drama Goblin,
hikmahnya itu mengingatkan si penonton mengenai kematian. Setiap yang bernyawa
itu pasti akan mati. Dan yang bakal lo hadapi setelah itu bukanlah seindah yang
di drama. Perjalanan setelah itu masih panjang. Jangan lupa untuk
mempersiapkannya ;)>
At last,
Sungyeol cocok jadi pemain tetap di acara ini kayaknya. Kepala Suku, Bapak
Byung Man, bawalah dia di setiap perburuanmu! LOL. Sampai jumpa di ulasan film
/ drama / variety show yang lainnya :)
***
Kutipan ayat :
Q.S. Arrahman : 6-9
Dan tetumbuhan dan pepohonan,
keduanya tunduk (kepada-Nya) [6]. Dan langit telah ditinggikan-Nya dan Dia
ciptakan keseimbangan [7]. Agar kamu jangan merusak keseimbangan itu [8]. Dan
tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi
keseimbangan itu [9].
***