Kamis, 09 Oktober 2014

Penyelesaian dalam Sebuah Penyesalan

  Sebenarnya, tulisan ini mau aku buatin dalam bentuk buku, tapi butuh waktu yang lama dan butuh nyari penenerbit yang mau nerbitinnya (jadi aku posting di blog aja). Udah lama nih, aku mau posting yang beginian, sekalian berbagi untuk pembaca.. Semoga berkah dan bermanfaat ya...

Penyesalan. Pernahkah kamu merasakannya? Menyesal dapat nilai jelek, menyesal karena impian tidak tercapai, menyesal karena mengecewakan seseorang, menyesal karena telah terlanjur berbuat kesalahan, deelel. Gimana sih rasanya? Sakit. Pedih. Pokoknya rasa nggak banget deh. Dan lebih parahnya lagi, sakitnya tu nggak cuman di sini (nunjuk hati), tapi semua organ tubuh panas dingin kalau masih terbayang apa yang pernah disesali. Hasilnya, akan terlontar berbagai pertanyaan seperti, ‘Kenapa dulunya gue nggak seperti ini? Kenapa dulu gue nggak melakukan itu? Kenapa gue baru sadar sekarang?’ Sehingga, karena terlalu banyak pertanyaan putus asa yang terlontar, maka akan ditarik kesimpulan, ‘Benar juga kata orang dahulu, kalau penyesalan itu berada di akhir. Ya sudah, kalau begitu. Gue tidak bisa berbuat apa-apa. Sudah berlalu.’
Hanya sampai di sanakah? TIDAK. Penyesalan yang diikuti dengan keputusasaan biasanya akan diteruskan dengan berbagai perubahan sikap. Lebih suka murung, sedih, atau lebih tempramental. Padahal penyesalan tidak seharusnya berakhir seperti itu, lho. Banyak hal yang bisa dilakukan setelah sebuah penyesalan. Kenapa? Karena, secara tidak langsung, penyesalan menjadi arti bahwa telah menyadari sebuah kesalahan yang telah dilakukan. Nah! Kalau sudah sadar, berarti sudah tahu, bukan?
Mari kita mulai memperbarui pikiran kita tentang penyesalan. Karena pikiran positif, akan membuat kita mengusahakan hal positif itu terjadi. Kita sudah membahas, kalau penyesalan adalah bentuk kesadaran dari kesalahan yang pernah dilakukan atau pernah terjadi. Maka, mari kita mulai meniti jalan dari penyesalan tersebut. Penyesalan bisa diperbaiki dengan kembali membuka episode baru.
Sebagai saran, jelajahi seluk beluk kesalahan yang kamu sesali. Coba untuk memperbaiki, walau itu tidak mudah. Ingat! Hal pertama yang harus diperbaiki adalah mental. Mental untuk tidak malu dengan keadaan yang terjadi. Mental untuk berjuang dan kembali bangkit, dibutuhkan untuk memperkuat akar-akar kedaan baru yang akan muncul. Setelah itu, lakukanlah perbaikan-perbaikan walau sekecil apapun.

Jadi, apakah kamu sudah siap untuk mengakhiri penyesalanmu dan mendapatkan penyelesaian yang indah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar