Sabtu, 25 Oktober 2014

KONSENTRASI ala gue...

Gue mau share nih kejadian yang gue alami tadi pagi. Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian .... :)

Tadi pagi, tepatnya minggu pagi yang masih diselimuti kabut dingin. Mama gue tiba-tiba minta tolong beliin roti tawar dan sabun cuci piring di minimarket terdekat. Singkat cerita, gue langsung capcus aja menggas motor gue ke tempat tujuan. Nyampe di minimarket terdekat tadi, gue langsung nanya ke mas penjaganya, "Da, ada roti yang baru datang?" Dengan elegan (cieee, elegan. Ini cuma bahasa gue), " Nggak ada dek, ini roti datangnya hari Jum'at kemaren." Ya udah, karena gue orangnya nggak neko-neko, gue beli aja sabun cuci piring doang. Alhasil, gue bawa pulang deh tu sabun sama uang kembalian senilai 16.500 rupiah. Gue capsus lagi deh ke rumah

Nyampe di rumah, gue, dengan nafas yang terengah-engah (alay) bilang ke mama, "Ma, rotinya nggak ada,, beli di tempat yang agak jauhan dikit aja ya ma?". "Ya," jawab mama singkat.

Gue derum lagi deh motor ke tempat tujuan ke dua. Gue langsung aja nanya sama penjaga toko pas baru nyampe, tanpa ba bi bu, "Om, ada roti tawar yang masih baru?" "Ada, ini baru datang tadi malam." Terus, gue nanya lagi, "Harganya berapa, om?" "17.000," jawaban om itu yang gue denger. 

Ups, gimana nih. 17.000? Uang gue kurang dong 500 lagi? Gue terus berpikir... Terus berpikir,, Apa yang harus gue lakukan? Aha! Gimana kalo gue tawar aja (kepala gue lagi mudeng nih, masa' di minimarket bisa di tawar?). Gue langsung pasang tampang mengiba dan berkata, "Om, rotinya harganya nggak 16.500 om?" Penjaga itu terdiam sejenak, "Rotinya harga 13000 dek." 
Oalaah,,, gue salah denger to... Ternyata bukan 17.000, tapi 13.000. Penjaga toko itu kayak tersenyum ngeledek. Gue langsung aja bayar uangnya. Malu deh gue.

Cerita ini, gue bikin, buat sharing tentang perlunya konsentrasi. Jangan langsung-langsung aja. Lakukan pekerjaan dengan hati tenang dan nggak terburu-buru. Lalu, fokuskan pikiran. Jangan lupa, sebut nama Allah terlebih dahulu...

Habis itu gue searching di internet mengenai konsentrasi. Gue nemu hadits nabi SAW, yang bunyinya kayak gini

عَنْ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ يَقُولُ وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ أَلاَ إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ أَلاَ إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ أَلاَ إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ.) رواه مسلم(
Uqbah ibn Amir berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda ketika beliau sedang berada di atas minabar: Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi. Ketahuilah bahwa sesungguhnya kekuatan itu adalah  memanah! Ketahuilah bahwa sesungguhnya kekuatan itu adalah  memanah! Ketahuilah bahwa sesungguhnya kekuatan itu adalah  memanah!(HR.Muslim)

PENJELASAN HADITS:
Memanah itu identik dengan Sasaran, Keteguhan tangan, Kekuatan menarik gendewanya dan Perkiraan angin. Memanah juga memerlukan konsentrasi dan latihan yang berkesinambungan. 
Inti dari hadits diatas  adalah kita belajar  fokus atau konsentrasi,  artinya kita memfokuskan tenaga suatu titik. Untuk bisa konsentrasi kita harus bisa Ikhlas dan menyukai latihan, sehingga kita bisa mensinergikan antara pikiran dan perasaan, Dalam latihan konsentrasi inipun bisa diaplikasikan pada hal yg lain, intinya pesan yg disampaikan oleh Rasullah adalah bahwa setiap anak muslim harus belajar atau melatih konsentrasi agar kita bisa fokus pada sesuatu hal. Pikiran fokus pada target, akan tercapai bila kita bisa mensinergikan antara kekuatan dan  Tubuh dengan  Pikiran dan perasaan.
Memanah pada dasarnya adalah menggunakan senjata. Senjata dapat berkembang sesuai dengan perubahan zaman. Karena pada saat ini senjata sudah beraneka ragam, maka anjuran memanah itu dapat pula berarti anjuran menggunakan senjata yang modern.

Gue juga nemu kata-kata mutiara mengenai konsentrasi, ini dia:


1. solusi dari masalahmu telah ada, anda hanya perlu konsentrasi untuk menemukannya.

2. bahkan pekerjaan paling entengpun anda tetap memerlukan konsentrasi tinggi.

3. pikiran yang berkonsentrasi ibarat panah yang melesat langsung menuju sasaran.

4. godaan-godaan banyak tersebar di sekitar anda, setiap saat anda berpotensi untuk tergoda. Hanya konsentrasilah yang mampu menghilangkan godaan tadi.

5. konsentrasilah untuk memikirkan, melihat satu benda. Maka anda akan mendapat pemahaman baru mengenai benda tersebut.

6. konsentrasi tinggi dapat membuat pemiliknya menemukan celah di rintangan yang berlapis-lapis.

7. meskipun anda cerdas, jika anda tidak mampu konsentrasi, maka kepintaran anda tidak terlalu berguna.

8. masalah dapat membuat anda gila jika anda mau memikirkan semuanya sekaligus. Konsentrasilah pada satu masalah, sehingga ia selesai dengan cepat dan dapat berpindah ke masalah lain dengan lebih cepat.

9. setiap kali anda membaca satu kata, pikiran anda menghubungkan kata tadi dengan hal lain. Tanpa konsentrasi, anda tak akan mampu membaca dengan tenang

10. saat-saat paling produktif bagi anda adalah saat dimana anda berkonsentrasi tinggi.

11. saat anda berkonsentrasi, anda menemukan lebih banyak hal.

12. konsentrasi adalah memfokuskan seluruh perhatian kemampuan anda pada suatu titik.

13. kita seharusnya lebih hebat dari setiap masalah yang kita hadapi. Jika ada masalah yang tidak bisa kita pecahkan, berarti kita belum cukup konsentrasi untuk menemukan jawabannya.

14. latihlah otak anda dengan permainan-permainan konsentrasi. Sehingga anda bisa langsung konsentrasi saat pikiran fokus diperlukan.

15. melatih otak dengan konsentrasi, mampu mengundang kebahagiaan

16. jika anda terbiasa dengan konsentrasi, anda akan dikejutkan dangen ide-ide segar yang berdatangan.

17. sekarang, berkonsentrasilah pada hal-hal baik selama satu tahun. Ini adalah tugas bagi siapapun yang menginginkan kesuksesan dan kebahagiaan.

18. konsentrasilah pada hal yang ingin anda selesaikan. Karena banyak aktifitas lain yang berpotensi membuat anda menunda aktifitas utama anda.

19. penundaan datang karena kita tidak terbiasa untuk konsentrasi.

20. semakin baik anda dalam berkonsentrasi, semakin baik kualitas yang anda dapatkan.

21. konsentrasilah sejenak dan lihat.! Anda telah menemukan solusinya.

21. terobosan di suatu bidang, berasal dari konsentrasi tinggi pikiran pada bidang tersebut.

22. konsentrasilah untuk menuntaskan hal-hal penting. Jangan tertawan oleh hal-hal tak berguna.

23. hasil maksimal baru bisa anda dapatkan saat anda mulai mencoba berkonsentrasi pada pekerjaanmu.

24. konsentrasi adalah menemukan jalan-jalan tak terlihat. Karena sesungguhnya jalan keluar pasti selalu ada.

25. konsentrasi akan membawa ada pada tingkat pemahaman yang lebih tinggi.

26. jika matahari ingin berkonsentasi pada satu titik. Maka tak ada yang tak mampu di tembus oleh sinarnya. Dan hebatnya adalah potensi pikiran anda bagaikan sinar matahari yang melimpah.

Nah, itu Sekilas yang bisa gue bahas kali ini. Semoga bermanfaat ya!!

Sumber :
http://vindity.blogspot.com/2013/06/perspektif-hadits-tentang-pendidikan.html
http://www.bijakkata.com/2013/07/Kumpulan-motivasi-kata-mutiara-bijak-Pentingnya-Konsentrasi.html

Jumat, 24 Oktober 2014

Bila Ai Bicara Cinta Part 1

Cinta.. Ini nih yang mau gue bahas. Jarang-jarang gue bicara masalah ini, dan tulisan ini yang pertama kalinya di blog gue yang ngebahas masalah CINTA. 

Cinta itu apa sih? Apakah cinta itu menyenangkan atau menyakitkan? Apa cinta itu bikin bahagia atau merana? Gue sendiri juga nggak sepenuhnya tau jawaban dari pertanyaan itu. Terkadang, gue juga galau sendiri mikirin apa itu cinta. Soalnya kebanyakan yang gue liat, sejauh mata gue memandang, cinta itu kebanyakan diartikan secara sempit oleh para remaja (ini kebanyakan ya, bukan semuanya, jadi kalau lo bukan yang termasuk berpikiran seperti ini, jangan sensi dulu, Ok? :D). 

Bagi gue sendiri, cinta itu artinya sebuah TANGGUNG JAWAB. Nah lho? Kok gue bisa berpikiran kayak gitu ya? Karena, menurut gue jika kita punya cinta, kita juga harus berani bertanggung jawab.  Contohnya, cinta sama Allah, kita harus bisa menunjukkan wujud cinta kita sama Allah. Dengan beribadah lillahita'ala dan sebagainya. Dan banyak lagi contoh cinta. Cinta sama orang tua, cinta sama guru, cinta sama sekolah, cinta sama pekerjaan, cinta sama hobi, cinta sama negara, dan masih banyak lagi cinta-cinta yang bertebaran di muka bumi ini yang semuanya, jika lo cintai berarti lo harus bertanggung jawab padanya. Tanggung jawab lo ya itu, lo mampu menunjukkan rasa cinta lo dengan ucapan, sikap dan perilaku lo. Itu makanya ada pepatah yang mengatakan : Cinta itu butuh pembuktian, bro n sist!!

Ok, gue mau bahas dikit tentang cinta yang dipikir sempit oleh remaja tadi. Setelah 17 tahun gue hidup dimuka bumi, dan gue udah menjalani beberapa fase kehidupan, dari bayi, anak-anak sampe remaja saat ini, gue menemukan (ini dari investigasi dan penelitian gue sendiri ya) kebanyakan remaja baru cuma mengetahui beberapa macam cinta. Salah satu cinta yang kebanyakan (masih dengan kata kebanyakan) yang baru diketahui adalah cinta monyet, cinta pemula, dan cinta yang spesiesnya seputaran itu deh pokoknya. Dari situlah ada yang menemukan cinta itu bahagia (kalau lagi seneng-senengnya atau lagi abis diterima ama gebetan) atau merana (ini buat yang dicuekin, lagi sakit hati dan yang abis diputusin, baik oleh pacar maupun yang belum jadi pacar, haha :p)

Akibatnya, cinta ini yang sering membuat galau para remaja, dan menyebabkan cara berpikir menjadi terhambat cuman gara-gara sibuk mikirin kegalauan (ya elah, ini udah abd 21 bro, sist, tahun 2014 aja udah ampir berakhir, masa’ lo masih galau-galauan masalah cinta yang beginian? Sesuatu banget deh! -_-)
Coba aja liat, orang yang lagi senengnya karena cintamacam ini, akan galau mikirin, gimana ya cara bikin gebetan seneng? Kado apa yaa, yang harus dikasih buat gebetan? Duit udah menuju sakaratul maut nih, trus gue traktir do’i pakai apa?
Buat yang lagi sedih-sedihnya karena cinta monyet dan sebagainya bakalan berpikir, gue kurang cakep apa coba, kok idup gue jomblo menderita gini terus? Mak gue pas hamil gue ngidam apa ya, sampai sekarang gue masih ditolak ama ribuan orang yang gue tembak (masalahnya di elo, ngapaian nyalahin emak lo, huft jangan sampai gitu ya)?

Akibatnya, bakalan muncul deh status atau tweet atau yang semacamnya di media sosial :
Duch, gimana nih, gue galau!”
“Di dunia ini kayaknya udah nggak ada cinta lagi ya, buat gue, mending gue mati aja!”
“Dicuekin mulu deh sama dia. Makan jadi nggak enak, tidur tak lelap, belajar nggak konsen, ih sebel-sebel!”

Itu salah satu contoh aja, ya. Jangan sampai masuk ke hati. Gue cuman ngasih contoh. Ok?
Coba bayangin, kalau punya satu cinta ya tentu dong, kalau udah ditolak oleh cinta itu kita nggak bakalan punya cinta lagi. Jadi, banyak-banyak lah mencintai (gue yakin lo ngerti maksud gue mencintai ini. Seperti macam-macam cinta yang udah gue sebutin di awal tadi)
Jadi, kalau lo galau karena cinta monyet, lo bakalan bisa lebih berpikir jernih. Misalnya, kalau gue mati karena cinta, terus cinta dan kasih Allah yang udah ngasih gue kehidupan, gue kemanain? Cinta orang tua gue yang bakalan nangis bin sedih kalau gue mati mau gue kemanain? Dan lain-lain. Gue yakin lo bisa menganalisa hal ini.
Nah, segitu dulu gue bahas. Di tulisan-tulisan berikutnya, Insya Allah bakal gue lanjutin bahas masalah CINTA. Ok??




Kamis, 09 Oktober 2014

Penyelesaian dalam Sebuah Penyesalan

  Sebenarnya, tulisan ini mau aku buatin dalam bentuk buku, tapi butuh waktu yang lama dan butuh nyari penenerbit yang mau nerbitinnya (jadi aku posting di blog aja). Udah lama nih, aku mau posting yang beginian, sekalian berbagi untuk pembaca.. Semoga berkah dan bermanfaat ya...

Penyesalan. Pernahkah kamu merasakannya? Menyesal dapat nilai jelek, menyesal karena impian tidak tercapai, menyesal karena mengecewakan seseorang, menyesal karena telah terlanjur berbuat kesalahan, deelel. Gimana sih rasanya? Sakit. Pedih. Pokoknya rasa nggak banget deh. Dan lebih parahnya lagi, sakitnya tu nggak cuman di sini (nunjuk hati), tapi semua organ tubuh panas dingin kalau masih terbayang apa yang pernah disesali. Hasilnya, akan terlontar berbagai pertanyaan seperti, ‘Kenapa dulunya gue nggak seperti ini? Kenapa dulu gue nggak melakukan itu? Kenapa gue baru sadar sekarang?’ Sehingga, karena terlalu banyak pertanyaan putus asa yang terlontar, maka akan ditarik kesimpulan, ‘Benar juga kata orang dahulu, kalau penyesalan itu berada di akhir. Ya sudah, kalau begitu. Gue tidak bisa berbuat apa-apa. Sudah berlalu.’
Hanya sampai di sanakah? TIDAK. Penyesalan yang diikuti dengan keputusasaan biasanya akan diteruskan dengan berbagai perubahan sikap. Lebih suka murung, sedih, atau lebih tempramental. Padahal penyesalan tidak seharusnya berakhir seperti itu, lho. Banyak hal yang bisa dilakukan setelah sebuah penyesalan. Kenapa? Karena, secara tidak langsung, penyesalan menjadi arti bahwa telah menyadari sebuah kesalahan yang telah dilakukan. Nah! Kalau sudah sadar, berarti sudah tahu, bukan?
Mari kita mulai memperbarui pikiran kita tentang penyesalan. Karena pikiran positif, akan membuat kita mengusahakan hal positif itu terjadi. Kita sudah membahas, kalau penyesalan adalah bentuk kesadaran dari kesalahan yang pernah dilakukan atau pernah terjadi. Maka, mari kita mulai meniti jalan dari penyesalan tersebut. Penyesalan bisa diperbaiki dengan kembali membuka episode baru.
Sebagai saran, jelajahi seluk beluk kesalahan yang kamu sesali. Coba untuk memperbaiki, walau itu tidak mudah. Ingat! Hal pertama yang harus diperbaiki adalah mental. Mental untuk tidak malu dengan keadaan yang terjadi. Mental untuk berjuang dan kembali bangkit, dibutuhkan untuk memperkuat akar-akar kedaan baru yang akan muncul. Setelah itu, lakukanlah perbaikan-perbaikan walau sekecil apapun.

Jadi, apakah kamu sudah siap untuk mengakhiri penyesalanmu dan mendapatkan penyelesaian yang indah?

Selasa, 26 Agustus 2014

Sedikit Coretan untuk Renungan

Saya tidak tahu. Apa yang terjadi dengan kehidupan saya akhir-akhir ini. Namun, saya mulai mempelajari hal baru, hal yang memang saya tunggu-tunggu selama ini. Hal baru yang membuat saya mendapatkan sebuah hal yang baru bahwa untuk menempuh sebuah keadaan yang baru tidaklah semudah yang kita pikirkan. Begini, mungkin terlalu berbelit-belit. Saya akan mencoba memberikan penjelasan.

Sebagai seorang manusia, kita tentu pernah merasakan bosan, bukan? Bosan dengan apa yang telah rutin kita lakukan, bosan dengan berbagai hal yang kita temui setiap hari, bosan dengan pemandangan yang hanya itu-itu saja yang bisa kita lihat. Kemudian, timbullah sebuah keinginan untuk mendapatkan hal yang baru. Dari sinilah saya mulai belajar. Belajar bahwa keinginan yang selalu berkelabat dalam pikiran kita bukanlah hanya sekedar angan. Keinginan berarti sesuatu yang suatu saat akan dicapai. Saat keinginan (menemukan hal baru) itu telah tercapai, kesenangan yang terbentuk di dalam hati hanya bersifat sementara. Karena hal baru yang kita dapatkan, ternyata juga harus dijalani dengan jalan yang tidak mudah. Harus ada sebuah pengenalan hingga adaptasi yang harus dijalani. Banyak kerikil-kerikil hingga batu besar yang menghadang. 

Di saat hal baru telah kita temui (apalagi telah terkendala dengan sebuah problema), kita akan kembali meflashback memori kita kepada hal masa lalu yang pernah kita lalui. Terkadang kita merasa rindu dengan hal lama (yang sempat pernah kita ingin tinggalkan) dan malah ingin kembali ke masa itu. Kenapa bis terjadi? Karena kita terlalu canggung dengan hal baru yang kita dapatkan. Kita terlalu lemah untuk mulai memasukkan diri ke dalam keadaan baru yang kita dapatkan. 

Saya berpikir, mungkin ini adalah sebuah teguran. Karena di saat kita melalui sebuah orde kehidupan, kita sering lupa dan tidak bersyukur. Kita selalu menginginkan hal yang lebih (bisa juga hal yang baru).  Kita sering lupa untuk menikmati hal yang sedang kita jalani, sehingga saat kita sudah meninggalkannya kita merasa ingin kembali ke masa yang sempat tidak kita nikmati tersebut.

Saya hanya ingin berpesan, bukan hanya untuk pembaca. Tepatnya kepada diri saya sendiri. Jalanilah hal yang kamu dapat hari ini. Apapun yang terjadi, nikmatilah. Lalui skenario Tuhan dengan caramu yang menyenangkan (tapi jangan lupa lalui dengan cara yang diridhoi Tuhan). Karena yakinlah, hal baru yang kamu dapat hari ini, akan menjadi hal lama yang akan kamu kenang dan kamu rundukan dimasa yang akan datang.. ^_^

Kamis, 31 Juli 2014

Jawaban Kemenangan (Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku)

Dodi menepuk-nepuk dada. Bangga dengan hal yang didapatnya.
“Kamu baru tau siapa aku. Harusnya dari dulu kamu sudah tahu!”
“Jangan sombong, Dod. Baru satu kali kamu menjadi pemenang dalam kompetisi ini!”
“Menyanyi sudah keahlianku, kamu sudah kalah jauh dariku, Kintan!”
“Jangan seperti itu, teman-teman,” Furi menengahi.
Dodi kembali mendengus. Dia tak mau menghiraukan kata-kata Furi. Dia sudah terlalu melayang setelah dipuji juri.
“Itu juga baru awal. Bukan akhir. Toh juga belum pengumuman,” nada kintan tampak seperti mengejek.
Furi hanya diam. Dia jauh tertinggal dari keduanya.
“Dodi!” Suara MC menggema dari atas panggung. Dodi berlari naik ke atasnya. Kemenangan di tangannya.
“Kintan!” Lanjut MC
“Selanjutnya, Furi!” Suara MC lebih keras dan menggema.
“Itulah juara kita dari peringkat tiga sampai satu,” MC mengakhiri acara.

Furi terdiam sambil berpikir. Sesaat tersirat sebuah senyum di bibirnya.

Cahaya Bintang Lika (Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku)


Dika seolah-olah terkaget dengan kedatangan Lika.
“Kenapa tiba-tiba terang? Ada cahaya bintang yang datang kah? Padahal sebentar ini aku masih tidak bisa melihat apa-apa di luar sini.”
“Kamu jangan sok memuji seperti itu, Dika. Aku salah tingkah jadinya.”
“Haha, aku hanya bergurau, Lika. Jarang-jarang ada orang sepertiku memujimu,” Dika tergelak.
Lika tersipu malu. Dia jarang menerima pujian, bahkan lebih sering cemoohan. Lika juga tergelak dibuatnya. Masih ada laki-laki yang memujinya.
“Kamu memang baik. Masih menerimaku berada di sampingmu. Walau aku tak sempurna,” Lika berkata lembut.

“Tentu. Karena aku tak akan memiliki saudara sepertimu. Kita terlalu mirip dan jarak kita bisa dihitung. Aku sayang padamu, Lika. Ayo kita masuk!” Dika mendorong kursi roda yang diduduki Lika.

Kamis, 19 Juni 2014

Masalah?? Plis deh, GUE bukan ROBOTnya LOE!!

Masalah..

Siapa sih yang tidak kenal sama dia?? Udah bikin repot, pusing, susah tidur, kurang istirahat, pokoknya 100% nyebelin dan bikin ill feel  deh. 
Kenapa enggak coba? Udah datang nggak dijemput, pas mau dianterin pulang, eh dianya malah nggak mau. Dipaksa buat pergi sendiri apalagi. Boro-boro dia mau pergi, yang ada dia bakalan nangkring di pundak kita dan terus beranak-pinak dari hari ke hari.

Gue udah coba buat bikin dia nggak datang ke gue, tapi emang dasar Masalah itu nggak tau sopan santun, dia datang sendiri aja ke dalam kehidupan gue yang indah ini.. -_-

Ya udah, loe hadapin aja dia. Loe takut? Atau nggak sanggup? Emang dia siapa? Bukan siapa-siapa loe kan? Terus ngapain loe pake acara nggak berani buat lawan dia. Keluarkan kehebatan loe. Karena loe harus tau, kita itu makhluk yang diberikan Sang Maha Pencipta akal pikiran. Kenapa buat mengatasi hal seperti ini aja kita nggak bisa? Loe mau tau caranya? Caranya, ya nggak usah ngeladenin dia deh. Nanti dia bakalan bosen sendiri deh.

Terus gue harus gimana buat nggak ngeladenin dia? Loe kalau ngasih solusi yang bener dong..

Nggak ngeladenin maksud gue itu, loe coba nggak memperberat Masalah itu sendiri. Loe coba buat tenangin dulu diri loe. Lupakan sejenak masalah yang loe miliki. Biarkan dia buat sementara waktu melayang dulu ke atas langit dan nggak mergantung di pundak loe. Loe coba buat merefresh pikiran loe buat sejenak. Misalnya dengan loe tidur, melakukan hal yang loe suka, liat pemandangan sekitar, sholat, deelel. Loe harus tau, orang yang lagi kalut, bakalan nggak bisa berpikir secara jernih. Makanya dia akan selalu merasa kalau masalah yang datang buat dia adalah bala bencana. So, intinya nggak ngeladenin = tenangkan pikiran loe buat sejenak.

Kalau gue udah tenang, gue harus ngapain?

Baru deh loe mulai buat hadapin dia. Dengan energi yang udah elo kumpulin pas pikiran loe lagi tenang, cara kerja berpikir loe tentu lebih baik. Pikirkan baik-baik inti masalah loe. Jangan mikir kemana-mana dulu. Intinya, cari pokok permasalahannya terlebih dahulu, baru deh Insya Allah loe bakalan ngerti apa yang seharusnya loe selesain.

OK, gue tau, kalau gue udah ngerti dengan masalah gue, gue baru bisa menyelesaikannya. Tapi apa yang harus gue lakukan? Secara,kan gue adalah anak remaja yang masih labil.  Bisa aja kan, gue menghasilkan sebuah penyelesaian yang bukan seharusnya?

Loe bikin rencana A, B, C, dan kalau perlu sampai Z. Gue yakin loe udah bisa memikirkan apakah hal itu baik, atau bukan.Gue yakin deh, loe bakalan tau kalau misalnya loe menyelesaikan masalah dengan menyakiti orang lain, itu adalah hal yang tidak seharusnya. Dan gue yakin, kalau loe berpikir dengan jernih, menyelesaikan masalah dengan hal yang lebih damai bakalan bikin lebih mempermudah masalah itu cepat pergi. Siapa sih yang di dunia ini yang nggak suka damai? Sejahat apapun orang, Insya Allah di dalam hatinya sebenarnya dia membutuhkan ketenangan dan kedamaian.Kesimpulannya, masalah itu adalah api. Dan elo harus jadi airnya. Cari titik api yang sebenarnya. Dan siram tepat di sana. Jangan sekali-sekali loe menjadi bensin yang bakal bikin si api makin panas dan siap buat menyambar loe. Dan INGAT,, mintalah bantuan kepada Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu.. OKAY??

Segitu dulu yang bisa gue tulis di sini. Intinya, jadilah lebih dewasa dalam menjalani hidup. Jangan sekedar pasrah dengan apa yang ada. Kalau loe masi ngerasa belum puas, silahkan komentar saja. Maaf kalau ada kesalahan baik dalam penulisan ataupun dari segi kata-kata.
Terimakasih udah mau luangin waktu buat baca tulisan yang singkat ini. Semoga bermanfaat..



Selasa, 17 Juni 2014

Mau Ujian Nasional? What Should I do??

Baru selesai dari segala macam ujian, akhirnya aku punya waktu juga buat nulis di blog lagi. Sebenarnya kalau mau nulis tema ini sekarang, udah basi sih. Tapi bisa berguna buat yang bakalan ikut UN tahun depan, yuk simak aja..

Ujian?? Ngapain harus ujian sih? Males tau! Harus belajar, nggak bisa main, nggak bisa hang out, nggak bisa nonton, dan nggak bisa segala-galanya. Apalagi Ujian Nasional. Hello?! Pelajaran tiga tahun mau diuji. Pelajaran sebulan lalu aja udah lupa. Apalagi setahun dua tahun yang lalu. Bisa mumet nih kepala. OK, sekarang aku mau kasih resep nih gimana cara menghadapi Ujian Nasional (jeng jeng jeng.... *bunyi tabuh drum)

Ini nih, sekedar tips dari aku. Aku dapat ini dari pengalaman aku selama menghadapi UN SD, SMP, dan SMA (nggak salah kalau orang bilang pengalaman itu adalah pelajaran yang paling berharga).. Penasaran?? Udah nggak sabar?? Atau udah mulai bosan baca tulisan ini?? .. Baiklah, buat kamu yang mau ngelanjutin baca, monggo silahkan. Buat yang udah bosen, ayo semangat!! Terusin dulu bacanya. Semoga bisa jadi motivasi buat lebih semangat belajar.. (aku maksa banget ya?!) Hehehe










1. Ikhlas

Kalau sekedar dibaca doang, ikhlas itu gampang kok. Tinggal urut-urut dada terus bilang , "Iya, gue ikhlas.. Ikhlaaaaaasss banget." Tapi setelah itu langsung lempar bantal, lempar buku, lempar apa aja (sampai-sampai kamar sendiri juga dilempar) sambil nyerocos nggak penting dan menyalahkan pemerintah segala. Hei! Ikhlas itu bukan cuma di mulut. Tapi juga di sini *nunjuk hati,,, cielah udah kaya jatuh cinta aja. Coba deh pikirin, kan untung masih ada moment yang buat kita mengulang apa yang pernah kita pelajari. Sayang dong, udah tiga tahun belajar cuman buat dilupain gitu aja. Itu namanya buang umur, buang duit, buang waktu *asal jangan buang angin aja deh  :)
Coba deh,, kamu pikir dengan hati kecil kamu (hati kecil itu nggak pernah bo'ong lho).., "Apa sih guna gue ngegerutu? Gimana kalau nggak ada ujian?? Apakah gue akan ngelupain dengan semuanya? Kapan lagi gue ningkatin ibadah gue? (BTW, belajar itu juga ibadah), dan bla bla bla." Pokoknya pikirin baik-baik deh. Gunakan hati kecil kamu. Jangan main perasaan dan emosi doang. Kalau kamu benar-benar melakukannya, lambat laun ikhlas itu akan datang kok. Udah paham??

2. Belajar sedini mungkin

Apai? Maksud loe temen sekelas gue?lagi nih? Din Yaelah sabar dulu bro, sist. Maksud aku itu, mulai lah belajar dari sekarang. Apalagi buat kamu yang baru naik kelas 6,9, dan 12. Mulailah belajar awal semester nanti.. Ya ampun!! Serius loe? Baru masuk awal ajaran, udah belajar aja. Basi loe ah. Seminggu sebelum ujian aja belajarnya kelesss
Sabar dulu dong. Belajarnya santai aja kok. Nggak usah kasak-kusuk juga. Justru ini lebih baik. Lebih awal, maka belajarnya lebih santai deh. Kalau aku boleh kasih tips, mulai aja belajar dengan membahas soal-soal UN tahun lalu. Pelajari aja soal-soal yang udah kamu pelajari 2 tahun sebelum ini. Untuk pelajaran kelas 6, 9 atau 12, nanti aja. Kan belum dipelajari. Tapi kalau mau belajar yang kelas 6, 9, atau 12, ya silahkan juga. Nggak ada larangan kok sebenarnya :) Itukan cuma saran dari aku. Saran aku lagi nih, cari soal yang udah ada pembahasannya, biar kalau kepentok, bisa dapat solusi.. Gitu :D
Oh ya, saran aku satu lagi, kalau masih nggak ngerti juga, jangan biarkan diri kamu tejerumus dalam jurang ketidak mengertian. Tanya aja sama guru, atau buatlah kelompok belajar.. Sip?? Yang terpenting AWAL AJARAN BESOK UDAH MULAI MENGANGSUR BELAJAR deh.. Itu aja..

3. Mohonlah kepada Yang Maha Kuasa

Udah tau kan, kalau kita nggak bakalan mungkin bisa melakukan sesuatu tanpa-Nya?? OK, Kalau udah tau, tentu kamu tau juga apa yang harus kamu lakukan. Mintalah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar kamu selau dimudahkan dalam memahami pelajaran. Terus, kapan mintanya? Mintalah setiap saat. Setiap kamu belajar, mohonlah kepada-Nya agar diberi kemudahan. Dan janga lupa, usahakan untuk memperbanyak ibadah juga dan lebih dekatkan diri kepada-Nya ya :) OK?? Sip??

4. Minta Restu Orang Tua

Mohon do'a restu ke Ibu Bapak. Nah lho? Ngapain? Kan yang ujian gue, apa urusannya sama Mami Papi gue? 
Nah! Ini yang perlu dipahami. Kamu harus tau, ya, do'a kedua orang tua itu mustajab lho. Insya Allah Yang Maha Kuasa akan memberikan apa yang diminta oleh orang tua kamu untuk anaknya selagi itu baik. Mintalah restu Ibu Bapak kamu agar kamu ikhlas, selalu semangat, dan diberi kemudahan oleh Yang Maha Pengasih. :)

Sip deh,, segitu dulu yang bisa aku bagi. Semoga bisa bermanfaat buat kamu yang baru naik kelas 6, 9, dan 12. Baca, pahami, pikirkan. Kalau masih belum mengerti dan butuh bantuan, silahkan tanya aja di komentar. Insya Allah bakal aku bantu kasih solusi deh.. Byeeeee.. sampai jumpa ditulisan berikutnya!!